PENDAHULUAN
1.1
Latar Belakang
Psikologi (dari bahasa Yunani Kuno: psyche =
jiwa dan logos = kata) dalam arti bebas psikologi adalah ilmu yang mempelajari
tentang jiwa/mental. Psikologi tidak mempelajari jiwa/mental itu secara
langsung karena sifatnya yang abstrak, tetapi psikologi membatasi pada
manifestasi dan ekspresi dari jiwa / mental tersebut yakni berupa tingkah laku
dan proses atau kegiatannya, sehingga Psikologi dapat didefinisikan sebagai
ilmu pengetahuan yang mempelajari tingkah laku dan proses mental.
Masa
reproduksi merupakan masa yang terpenting bagi wanita dan berlangsung kira –
kira 33 tahun. Haid pada masa ini paling teratur dan siklus pada alat genital
bermakna untuk memungkinkan kehamilan. Pada masa ini terjadi ovulasi kurang
lebih 450 kali, dan selama ini wanita berdarah selama 1800 hari. Biarpun pada
umur 40 tahun keatas perempun masih dapat dihamilkan, fertilitas menurun cepat
sesudah umur tersebut (ilmu kandungan,2008).
Kehamilan merupakan episode dramatis
terhadap kondisi biologis, perubahan psikologis dan adaptasi dari seorang
wanita yang pernah mengalaminya. Sebagian besar kaum wanita menganggap bahwa
kehamilan adalah peristiwa kodrati yang harus dilalui tetapi sebagian wanita
mengganggap sebagai peristiwa khusus yang sangat menentukan kehidupan
selanjutnya.
Perubahan fisik dan emosional yang kompleks,
memerlukan adaptasi terhadap penyesuaian pola hidup dengan proses kehamilan
yang terjadi. Konflik antara keinginan, kebanggaan yang ditumbuhkan dari
norma-norma sosial kultural dan persoalan dalam kehamilan itu sendiri dapat
merupakan pencetus berbagai reaksi psikologis, mulai dari reaksi emosional
ringan hingga ke tingkat gangguan jiwa yang berat.
1.2
Tujuan
Tujuan pembuatan makalah gangguan psikologi pada masa kehamilan agar
kita dapat mempelajari dengan seksama mengenai gangguan – gangguan psikologi
pada ibu hamil sehingga kita dapat memahami dan mengenal apa yang di
rasakan,dibutuhkan dan di inginkan oleh wanita hamil.
PEMBAHASAN
2.1 Kemandulan
Kemandulan atau dalam bahasa kedokteran
disebut infertilitas merupakan istilah yang dipakai untuk menyebut pasangan
yang gagal untuk hamil dan mempunyai anak setelah berusaha selama setahun.
Perempuan yang berhasil hamil namun selalu mengalami keguguran juga bisa
disebut mandul.
Kehamilan merupakan hasil dari suatu proses komplek yang terdiri
dari :
* Seorang perempuan harus menghasilkan sel telur yang berasal dari
indung telur atau ovarium.
* Sel telur harus bergerak menuju rahim melalui saluran tuba.
* Sel telur harus bergerak menuju rahim melalui saluran tuba.
* Dalam perjalanan ini, sel sperma dari laki laki harus membuahi
sel telur.
* Telur yang sudah dibuahi kemudian harus menempel pada dinding
rahim bagian dalam.
Kemandulan terjadi bila keempat proses diatas mengalami gangguan.
7 hal tanda-tanda
terjadinya kemandulan yaitu :
Ü Kenali tanda-tanda kesuburan wanita
Wanita usia subur biasanya memiliki tanda-tanda saat mengalami
ovulasi setiap bulannya. Ovulasi terjadi ketika telur dilepaskan dari indung
telur menuju tuba fallopi untuk dibuahi sel sperma. Pada saat ovulasi terjadi
peningkatan lendir serviks, peningkatan suhu tubuh dan rasa nyeri atau sakit di
perut. Wanita yang subur bisa dilihat dari tanda-tanda ketika dia mengalami
ovulasi setiap bulan, tapi perlu diketahui kurangnya tanda-tanda ovulasi tidak
selalu menunjukkan bahwa wanita tersebut mandul.
Ü
Mengetahui
siklus menstruasi
Jika anda seorang wanita dengan siklus menstruasi yang
tidak teratur, maka kemungkinan hormon yang diproduksi tubuh anda kurang. Bisa
jadi ada ketidakseimbangan hormon estrogen dan progesteron. Jika
ketidakteraturan siklus menstruasi anda hanya sesekali mungkin bukan sesuatu
yang serius, tapi jika terus menerus tidak teratur maka kemungkinan anda
mengalami kemandulan.
Ü
Jalani
tes penyakit menular seksual
Beberapa penyakit
menular seksual (PMS) menyebabkan
kemandulan. Pada wanita penyakit seksual tersebut menyebabkan radang panggul
yang menyebabkan terjadinya kemandulan. Pada pria, gonore adalah salah satu
penyakit kelamin yang jika tidak diobati akan menyebabkan kemandulan.
Ü Ketahui faktor gaya hidup penyebab kemandulan
Merokok dan minum alkohol juga memberi kontribusi membuat anda tidak
subur. Pada pria, stres dan rasa cemas berlebihan menyebabkan kualitas sperma
sangat buruk dan menyebabkan kemandulan.
Ü Mengetahui efek samping obat yang dikonsumsi
Obat-obatan tertentu yang dikonsumsi secara rutin dapat menyebabkan efek
samping bagi tubuh, salah satunya adalah menyebabkan kemandulan. Contohnya,
obat untuk menyembuhkan tekanan darah. Selain itu, pengobatan medis di masa
kecil seperti kemoterapi untuk menyembuhkan kanker juga dapat menyebabkan
kemandulan saat dewasa.
Ü Mengetahui kondisi tertentu penyebab kemandulan
Beberapa
penyakit seperti sindrom Cushing menyebabkan masalah cystic fibrosis dan
kesuburan pada pria. Kondisi genetik juga berkontribusi menyebabkan kemandulan.
Ü Lakukan tes medis
Tes medis untuk mengetahui tingkat kesuburan dilakukan pada pihak pria
dan wanita. Pada pria, dilakukan analisis sperma di laboratorium tertentu untuk mengetahui kualitas
sperma. Sementara pengujian kesuburan pada
wanita lebih kompleks yang meliputi cek darah untuk mengetahui kadar hormon,
tes USG panggul untuk mencari fibroid rahim dan memeriksa serviks dan uterus
jika ada kelainan. Pemeriksaan tuba fallopi juga dilakukan untuk melihat apakah
ada masalah yang menyebabkan kemandulan
2.1.1 Penyebab Terjadinya Masalah-Masalah Kesuburan pada Laki-laki
a. Kelainan Genetik
Meskipun amat jarang, ketidaksuburan pria dapat disebabkan
oleh kelainan genetik seperti cystic fibrosis. Gangguan genetik meliputi
kelainan pada kromosom seks, yang terjadi pada sindrom Klinefelter.
b. Gangguan Hormonal
Gangguan hormonal yang terjadi dapat menghalangi produksi sperma. Untuk
merangsang testis menghasilkan sperma, dibutuhkan hormon yang dihasillkan oleh kelenjar
ptituari. Bila hormon tersebut tidak ada, atau jumlahnya menurun dalam
jumlah yang signifikan maka sudah barang tentu kinerja testis tidak akan
sempurna.
c. Varikokel
Adalah terjadinya pelebaran Pembuluh Darah Vena di sekitar
Buah Zakar. Hal ini biasanya terindikasikan dengan adanya benjolan pada bagian
atas buah zakar dan biasanya terjadi pada sebelah kiri.
d. Sumbatan Saluran Sperma
Biasanya disebabkan bawaan lahir karena tidak
terbentuknya sebagian saluran sperma. Selain itu infeksi juga dapat menyebabkan terjadinya
sumbatan saluran sperma. Infeksi pada saluran reproduksi dapat disebabkan oleh
bakteri melalui penyakit menular seksual. Jika memang disebabkan karena infeksi
bakteri mungkin akan terjadi sumbatan akibat perlekatan dari saluran reproduksi
pria.
e. Impotensi
Agar bisa tegak, penis memerlukan aliran darah yang cukup.
Karena itu penyakit pembuluh darah (misalnya aterosklerosis) bisa
menyebabkan impotensi. Impotensi juga bisa terjadi akibat adanya bekuan darah
atau akibat pembedahan pembuluh darah yang menyebabkan terganggunya aliran
darah arteri ke penis. Kerusakan saraf yang menuju dan meninggalkan penis juga
bisa menyebabkan impotensi.
f. Kebiasaan Merokok
Merokok dapat menambah risiko kemandulan dan disfungsi ereksi pada
pria. Nikotin membuat darah mengental sehingga tidak bisa beredar dengan
lancar, termasuk di pembuluh darah alat kelamin. Akibatnya, muncul gangguan
seksual seperti ejakulasi dini, ereksi tidak sempurna, bahkan impotensi.
g. Kebiasaan Minum Beralkohol
Alkohol dalam jumlah besar dapat menurunkan kadar hormon
testoteron sehingga mengganggu produksi sperma.
h. Pengaruh Radiasi
Radiasi akan memberikan efek negatif terhadap konsentrasi dan
kualitas sperma. Selain itu sperma yang terkena pengaruh radiasi akan memiliki
gerakan berenang yang kurang baik yang akan mengurangi kesempatan untuk
pembuahan.
i.
Pengaruh
Obat
Beberapa jenis obat bisa mempengaruhi tingkat kesuburan. Obat-obatan seperti antibiotika, pereda rasa sakit, obat
penenang, dan obat hormonal dapat menurunkan tingkat kesuburan pria.
2.1.2 Penyebab Terjadinya Masalah-Masalah Kesuburan pada Perempuan
a. Sumbatan pada saluran telur
Sumbatan saluran telur disebabkan antara lain adanya
perlengketan pada sekitar saluran telur, hal ini sebagai akibat dari pernah
terkena IMS dan radang panggul sehingga menghambat pertemuan sel telur dengan
sperma.
b. Endometriosis
Yaitu sel selaput lendir rahim yang tumbuh pada tempat yang
tidak semestinya, yaitu di indung telur. Hal ini dapat menimbulkan perlengketan
pada sekitar saluran telur atau pada organ reproduksi lainnya.
c. Kelainan lendir leher rahim
Terlalu pekat, yang dapat menghambat laju gerakan sperma dan terlalu asam, yang dapat mematikan sperma.
d. Berat Badan Tidak Seimbang
Berat badan yang tidak seimbang dapat mengganggu kesuburan perempuan,
karena tubuh memerlukan 17% dari lemak tubuh di awal masa siklus haid, dan 22%
di sepanjang siklus haid. Lemak tubuh mengandung enzim aromatase yang
dibutuhkan untuk memproduksi hormon estrogen. Jadi, jika persediaan lemak dalam tubuh tidak memadai, akan
memberikan andil besar terhadap ketidaksuburan.
e. Faktor Usia
Pada wanita, begitu masuk usia 35 tahun, kesuburan akan
menurun dan semakin menurun drastis di usia 37 tahun sampai akhirnya masuk ke
masa menopause di atas 40-45 tahunan. Cadangan sel telur akan terus berkurang
setup kali wanita mengalami menstruasi dan lama-kelamaan akan habis saat menopouse. Sebaliknya, usia
tidak membatasi tingkat kesuburan pria dimana “pabrik sperma” akan terus
memproduksi sel-sel sperma selama anatominya normal.
f. Gaya
Hidup Yang Penuh Stres
Gaya hidup ternyata pegang peran besar dalam menyumbang angka
kejadian infertilitas, yakni sebesar 15-20%. Gaya hidup yang serbacepat dan
kompetitif dewasa ini rentan membuat seseorang terkena stres. Padahal kondisi
jiwa yang penuh gejolak bisa menyebabkan gangguan ovulasi, gangguan
spermatogenesis, spasme tuba fallopi, dan menurunnya frekuensi hubungan suami
istri
g. Kelainan
Mulut Rahim
Normalnya, mulut rahim mengarah ke depan (antefleksi),
sehingga berhadapan langsung dengan dinding belakang vagina. Kondisi inilah
yang memungkinkan spermatozoa sampai ke dalam saluran mulut rahim yang menghubungkan
antara vagina dan rongga rahim. Penyimpangan dari posisi normalnya, seperti
retrofleksi (posisi rahim menghadap ke belakang), bisa menghambat terjadinya
kehamilan.
h. Kelainan Rahim
Adanya kelainan rongga rahim karena perlengketan, mioma
atau polip; peradangan endometrium dan gangguan kontraksi rahim, dapat
mengganggu transportasi spermatozoa. Kalaupun sampai terjadi kehamilan biasanya kehamilan tersebut akan berakhir sebelum waktunya.
2.1.3 Beberapa tes kesuburan
lanjutan pada perempuan antara lain :
a.
Histerosalpingografi (HSG).
Pada tes ini dokter akan menggunakan rontgen untuk melihat bentuk
fisik dari saluran tuba dan rahim. Tes dimulai dengan memasukan cairan khusus
ke rahim. Cairan ini harus tampak pada foto rontgen. Dokter akan melihat apakah
cairan ini bergerak normal dari dalam rahim menuju saluran tuba. Jika terdapat
sumbatan maka pergerakan cairan akan terhenti pada sumbatan tersebut. Sumbatan
inilah yang akan menghalangi pergerakan sel telur di dalam saluran tuba menuju
rahim. Sumbatan juga menghalangi sperma yang akan membuahi sel telur.
b.
Laparoskopi.
Pada
pemeriksaan ini, dokter akan menggunakan alat yang disebut laparoskop guna
melihat keadaan bagian dalam rongga perut. Dokter akan membuat irisan kecil
pada kulit perut bagian bawah lalu memasukan alat laparoskop. Dengan
menggunakan laparoskop, dokter dapat melihat kondisi ovarium, saluran tuba dan
rahim apakah terjadi masalah fisik yang disebabkan oleh suatu penyakit. Dokter
juga dapat menemukan terjadinya endometriosis dengan alat ini.
2.1.4 Cara mengobati kemandulan
Kemandulan dapat diobati dengan obat, pembedahan dan inseminasi
serta bayi tabung. Pada beberapa keadaan semua cara tersebut akan digabung.
Sepertiga dari pasangan mandul akan dapat memiliki anak setelah diobati dengan
baik dan tepat. Sebagian besar kasus kemandulan ditangani dengan obat obatan
dan pembedahan.
2.2 Hamil Di Luar Nikah
Remaja yang hamil di luar nikah menghadapi
berbagai masalah psikologis, yaitu rasa takut. kecewa, menyesal, dan rendah
diri terhadap kehamilannya sehingga terjadi usaha untuk menghilangkan dengan
jalan gugur kandung. Gugur kandung mempunyai kerugian yang paling kecil bila
dibandingkan dengan melanjutkan kehamilan. Syukur bila kehamilannya terjadi
menjelang perkawinan sehingga segera dilanjutkan dengan pernikahan. Keadaan
akan makin rumit bila pemuda atau laki-laki yang menghamili malah tidak
bertanggung jawab sehingga derita hanya ditanggung sendiri dan keluarga.
Keluarga pun menghadapi masalah yang sulit di tengah masyarakat seolah-olah
tidak mampu memberikan pendidikan moral kepada
anak gadisnya.
Kehamilan di luar nikah masih tetap merupakan
masalah besar di Indonesia yang berdasarkan Pancasila. Masyarakat belum dapat
menerima anak yang orang tuanya belum jelas, sehingga dianggap anak haram atau
hasil perzinahan.
Kehamilan di luar nikah biasanya di akibatkan
oleh pergaulan bebas yang diakibatkan oleh didikan dari keluarganya berupa :
• Kekurangan kasih sayang yang di berikan oleh
keluarga terhadap anak perempuannya akibat orang tua sibuk kerja, perceraian
dan broken home.
• Keluarga yang terlalu disiplin sehingga anak
tersebut memberontak untuk menunjukkan kedewasaannya.
2.3 Psecodoceisis
2.3.1 Pengertian
Hamil palsu atau dalam bahasa medis
disebut dengan istilah pseudocyesis ini adalah satu keadaan di mana seorang
wanita yang sebenarnya tidak hamil tapi merasa bahwa dirinya hamil.
Gejala-gejala yang dirasakan oleh penderita pseudocyesis ini sendiri memang
layaknya seperti orang hamil sungguhan. Tidak menstruasi, mengalami mual-mual
(morning sickness),ngidam, membesarnya kelenjar payudara dan bagian perut dan sebagainya.
Meskipun
memiliki gejala dan kebiasaan seperti layaknya ibu hamil, para penderita
pseudocyesis (dikenal dengan sebutan pseudopregnancy) ini sama sekali tak ada
janin di rahimnya, karena memang pada dasarnya dia tidaklah sedang hamil
meskipun perutnya kian hari kian gendut seperti layaknya ibu hamil. Dan ketika
di USG pun memang dalam rahimnya tidak ada apa-apa. Ini yang membedakan
pseudocyesis dengan hamil anggur (Mola hidatidosa), karena untuk ibu yang
mengalami hamil anggur, ketika di USG dalam rahimnya ada semacam gelembung-gelembung
cairan bening seperti buah anggur atau gelembung udara.
Konon menurut beberapa penelitian,
pseudocyesis ini penyebab utamanya adalah masalah emosional dan psikologis,
seperti karena keinginan yang kuat untuk hamil, sehingga dirinya merasa mengalami
proses kehamilan. Biasanya hal ini terjadi saat ada seseorang didekatnya ada
yang sedang hamil. Hal inilah yang kemudian membuat ia seperti tersugesti bahwa
dirinya pun sedang hamil.Salah sebuah penelitian menunjukkan adanya keterkaitan
antara pseudocyesis dengan kelenjar pituitary (pusat produksi hormon selama
kehamilan). Ketidakseimbangan hormon ini sering dipicu oleh stres dan
kecemasan, sehingga dapat menyebabkan perubahan emosi dan psikologis yang
mengarah pada kepercayaan atas sesuatu yang sangat diharapkannya. Perempuan
yang mengalami kondisi ini sudah seharusnya melakukan konseling karena memang
penyebab utamanya adalah soal emosional dan psikologis.
2.3.2 Tanda dan gejala
Gejala pseudocyesis mirip dengan gejala
kehamilan yang benar dan sering sulit untuk membedakan dari itu. Tanda-tanda
alam seperti amenorea , morning sickness , payudara lembut, dan kenaikan berat badan semua mungkin
ada. Banyak dokter profesional dapat ditipu oleh gejala yang terkait dengan
pseudocyesis. Penelitian menunjukkan bahwa 18% wanita yang mengalami
pseudocyesis berada di satu waktu didiagnosa hamil oleh profesional medis.
Tanda tanda dari
pseudocyesis yang umum bagi semua kasus adalah bahwa pasien yang terkena yakin
bahwa dia hamil. Distensi abdomen adalah gejala fisik yang paling umum dari pseudocyesis
(60-90%). Perut mengembang dengan cara yang sama seperti halnya selama
kehamilan, sehingga wanita yang terkena terlihat hamil. Gejala ini sering
menyelesaikan di bawah anestesi umum dan perut wanita tersebut kembali ke
ukuran normal.
Tanda fisik kedua yang paling umum dari
pseudocyesis adalah ketidakteraturan menstruasi (50-90%). Perempuan juga
dilaporkan mengalami sensasi gerakan janin dikenal sebagai mempercepat , meskipun tidak ada janin hadir (50-75%). Tanda-tanda
umum dan gejala lain termasuk gejala gastrointestinal, perubahan payudara atau
cairan, sakit tenaga kerja, pembesaran rahim, dan pelunakan leher rahim . Satu persen wanita akhirnya mengalami persalinan palsu . Untuk dapat didiagnosis sebagai pseudocyesis benar,
wanita itu harus benar-benar percaya bahwa dia hamil. Ketika seorang wanita
dengan sengaja dan sadar berpura-pura kehamilan, hal ini disebut sebagai kehamilan simulasi Gejala pseudocyesis juga bisa terjadi pada pria yang
memiliki sindrom Couvade .
2.3.3 Penyebab
Ada berbagai penjelasan, tidak ada yang diterima
secara universal karena keterlibatan kompleks kortikal , hipotalamus , endokrin , dan psikogenik faktor. Mekanisme yang diusulkan mencakup dampak stres
pada sumbu
hipotalamus-hipofisis-adrenal , sembelit , berat badan , dan gerakan gas usus.
2.3.4 Demografi
Tingkat pseudocyesis di Amerika Serikat telah
menurun secara signifikan pada abad terakhir. Pada tahun 1940 ada satu kejadian
selama kurang lebih setiap 250 kehamilan. Tingkat ini sejak turun menjadi
antara satu dan enam kejadian untuk setiap 22.000 kelahiran Rata-rata usia
wanita yang terkena dampak adalah 33, meskipun kasus telah dilaporkan untuk
perempuan semuda 6 dan setua 79. Lebih dari dua pertiga wanita yang mengalami
pseudocyesis sudah menikah, dan sekitar sepertiga telah hamil setidaknya
sekali. Wanita yang menjadi korban inses mungkin menghadapi risiko lebih besar
untuk mengembangkan pseudocyesis.
2.3.5 Pengobatan
Karena pseudocyesis tidak dikenal memiliki
penyebab fisik langsung yang mendasar, tidak ada rekomendasi umum tentang
pengobatan dengan obat-obatan. Dalam beberapa kasus, pasien dapat diberikan
obat untuk gejala seperti berhentinya menstruasi. Ketika beberapa pasien yang
mengalami pseudocyesis telah mendasari masalah psikologis, mereka harus dirujuk
ke psikoterapis untuk pengobatan masalah ini. Hal ini penting pada saat
yang sama, untuk mengobati profesional tidak untuk meminimalkan realitas gejala
fisik pasien. Perlakuan yang paling berhasil adalah menunjukkan kepada pasien
bahwa ia tidak benar-benar hamil dengan menggunakan USG
atau teknik pencitraan lain. Ada laporan dari pasien yang sembuh dari
pseudocyesis oleh hipnosis , pencahar , pijat
, opioid , atau setelah sembilan bulan gejala, dengan mengalami "melahirkan
histeris," tapi ada sedikit data tersedia pada efektivitas prosedur ini
atau mirip.
Pada kehamilan pseudosiesis secara psokologis
ada sikap yang ambivalen terhadap kehamilannya yaitu ingin sekali menjadi
hamil, sekaligus di barengi ketakutan untuk merealisir keinginan punya anak,
sehingga terjadi proses inhibisi. Keinginan – keinginan tersebut dibarengi rasa
bersalah dan dorongan untuk menghukum diri sendiri yang kemudian di
kompensasikan dalam bentuk agresivitas, secara simultan, berbarengan muncul
kesediaan untuk tidak menyadari bahwa kehamilannya ilusi belaka. Oleh komponen
yang kontradiktif ini biasanya wanita tidak mau ke dokter untuk memeriksakan
dirinya.
2.4 Keguguran
2.4.1 Pengertian
Keguguran diartikan sebagai keluarnya janin atau persalinan prematur sebelum mampu
untuk hidup. Resiko keguguran memiliki persentase sebesar 15% - 40% dari ibu
hamil, dan 60-75% keguguran terjadi sebelum usia kehamilan 3 bulan. Namun jumlah
kejadian atau resiko keguguran akan menurun pada usia kehamilan di atas 3
bulan.
2.4.2 Penyebab Terjadinya Keguguran
Faktor-faktor yang menyebabkan terjadinya keguguran adalah:
·
Adanya kelainan pada janin
yang disebabkan kelainan kromosom, yang terjadi saat berlangsungnya proses pembuahan.
Akibatnya, embrio yang terbentuk cacat dan dikeluarkan tubuh.
·
Adanya kelainan pada ibu,
seperti kelainan pada sisterm hormonal (bisa
hormon prolaktin yang terlalu tinggi atau progesteron yang terlalu rendah),
sistem kekebalan tubuh, infeksi menahun, dan penyakit berat yang diderita si
ibu hamil.
·
Adanya kelainan pada rahim.
Kelainan yang paling umum terjadi adalah adanya miom (tumor jaringan
otot) yang dapat mengganggu pertumbuhan embrio. kelainan lain yaitu rahim
terlalu lemah sehingga tidak mampu menahan berat janin yang sedang berkembang. Kehamilan dalam rahim yang
terlalu lemah biasanya hanya mampu bertahan hingga akhir trimester pertama.
·
Penyebab lain adalah infeksi,
seperti terkena virus TORCH, HIV, Hepatitis dll.
·
Keguguran juga dapat
diakibatkan oleh gaya hidup. Wanita yang cenderung merokok, mengkonsumsi
minuman keras, obesitas atau berat badan kurang dapat memiliki gangguan hormon
yang berakibat gangguan kehamilan.
·
Perdarahan
Perdarahan adalah tanda yang paling umum. Perdarahan yang terjadi bisa hanya berupa bercak-bercak yang berlangsung lama sampai perdarahan hebat. Kadang-kadang terdapat bagian jaringan yang robek yang ikut keluar bersamaan dengan darah. Misalnya, bagian dari jaringan dinding rahim yang terkoyak atau kantung ketuban yang robek.
Perdarahan adalah tanda yang paling umum. Perdarahan yang terjadi bisa hanya berupa bercak-bercak yang berlangsung lama sampai perdarahan hebat. Kadang-kadang terdapat bagian jaringan yang robek yang ikut keluar bersamaan dengan darah. Misalnya, bagian dari jaringan dinding rahim yang terkoyak atau kantung ketuban yang robek.
·
Kram atau Kejang Perut
Tanda ini rasanya mirip seperti kram perut pada awal datang bulan.
Biasana kram ini berlangsung berulang-ulang dalam periode waktu yang lama. Kram
atau kejang juga dapat terjadi di daerah panggul
·
Nyeri Pada Bagian Bawah Perut
Rasa nyeri pada bagian bawah perut terjadi dalam waktu cukup lama.
Selain di sekitar perut, rasa sakit juga dapat terjadi di bagian bawah panggul,
selangkangan, dan daerah alat kelamin. Nyeri ini terjadi dalam beberapa jam
hingga beberapa hari setelah muncul gejala perdarahan.
2.5 Hamil Yang Tidak Di Kehendaki
2.5.1 Kalangan remaja
Salah satu resiko dari seks pranikah
atau seks bebas itu adalah kehamilan yang tidak di harapkan (KTD). Kehamilan
yang tidak di rencanakan sebelumnya bisa merampas “Kenikmatan“ masa remaja yang
seharusnya di nikmati oleh remaja laki – laki maupun perempuan. Walaupun
kehamilan itu sendiri dirasakan langsung oleh perempuan, tetapi remaja pria
juga akan merasakan dampaknya karena harus bertanggung jawab. Ada dua hal yang
bisa dan biasa dilakukan remaja jika mengalami KTD ( kartini, 1992 ) :
a. Memperahankan Kehamilan semua dampak
tersebut dapat membawa resiko baik fisik, psikis maupun sosial. Bila kehamilan
di pertahankan resiko psikis yang timbul yaitu ada kemugkinan pihak perempuan
menjadi ibu tunggal karena pasangan tidak mau menikahinya atau tidak
mempertanggung jawabkan perbuatannya. Kalau mereka menikah, hal ini juga bisa
mengakibatkan perkawinan bermasalah yang penuh konflik karena sama – sama belum
dewasa dan belum siap memikul tanggung jawab sebagai orang tua. selain itu,
pasangan muda terutama pihak perempuan akan sangat di bebani oleh berbagai
perasaan yang tidak nyaman, seperti di hantui rasa malu yang terus menerus,
rendah diri, bersalah atau berdosa, depresi atau tertekan, pesimis dan lain –
lain.
b. Mengakhiri Kehamilan ( Aborsi ) Bila
kehamilan di akhiri bisa mengakibatkan dampak negatif secara psikis. Oleh
karena itu, itu pelaku aborsi sering kali mengalami perasaan – perasaan takut,
panik, tertekan atau stres, trauma mengingat proses aborsi dan kesakitan,
kecemasan karena rasa bersalah atau dosa akibat aborsi.
2.5.2 Wanita Dewasa /
Ibu Yang Sudah Menikah
Seorang ibu yang tidak menghendaki kehadiran anak disebabkan
karena mereka merasa akan menganggu karirnya karena akan membuatnya terikat
atau karena ia sudah terlampau sibuk merawat anak – anak yang lain. Selain itu
mereka merasa tidak dapat membagi waktu antara kesibukan pekerjaan dengan
merawat anak. Penyebab terjadinya KDT pada wanita / ibu yang telah menikah
antara lain karena kegagalan alat kontrasepsi yang di pakai.
2.6 Hamil Dengan Janin Mati
2.6.1 Pengertian
Kematian janin dalam
kandungan disebut Intra Uterin Fetal Death (IUFD), yakni kematian yang terjadi
saat usia kehamilan lebih dari 20 minggu atau pada trimester kedua. Jika
terjadi pada trimester pertama disebut keguguran atau abortus. Jika janin sudah
meninggal di dalam kandungan maka rahim tidak akan membesar lagi, pembesarannya
akan berhenti sesuai dengan usia kehamilan saat janin meninggal. Misalya, janin
meninggal pada usia kehamilan 12 minggu maka pembesaran rahim berhenti pada
usia kehamilan 12 minggu, tidak akan membesar misalnya sampai usia kehamilan 20
minggu. Hal ini disebabkan karena pada janin mati, otomatis pertumbuhannya
berhenti,sedangkan pembesaran uterus dimungkinkan karena adanya pertumbuhan janin.
2.6.2 Faktor Penyebab
Ü Hipertensi atau tekanan darah tinggi
Ü Preeklampsia dan eklampsia
Ü Perdarahan
Waspada jika bumil mengalami perdarahan hebat akibat plasenta previa (plasenta yang menutupi jalan lahir) atau solusio plasenta (terlepasnya plasenta dari tempat implantasinya di dalam uterus sebelum bayi dilahirkan). Otomatis Hb janin turun dan bisa picu kematian janin.
Waspada jika bumil mengalami perdarahan hebat akibat plasenta previa (plasenta yang menutupi jalan lahir) atau solusio plasenta (terlepasnya plasenta dari tempat implantasinya di dalam uterus sebelum bayi dilahirkan). Otomatis Hb janin turun dan bisa picu kematian janin.
Ü Kelainan kongenital (bawaan) bayi.
Yang
bisa mengakibatkan kematian janin adalah hidrops fetalis, yakni akumulasi
cairan dalam tubuh janin. Jika akumulasi cairan terjadi dalam rongga dada bisa
menyebabkan hambatan nafas bayi. Kerja jantung menjadi sangat berat akibat dari
banyaknya cairan dalam jantung sehingga tubuh bayi mengalami pembengkakan atau
terjadi kelainan pada paru-parunya.
Ü Ketidakcocokan golongan darah ibu dan janin.
Terutama
pada golongan darah A, B, O. Kerap terjadi golongan darah anak A atau B,
sedangkan Moms bergolongan O atau sebaliknya. Pasalnya, saat masih dalam
kandungan darah Moms dan janin akan saling mengalir lewat plasenta. Bila darah
janin tidak cocok dengan darah ibunya, maka Moms akan membentuk zat antibodi.
Ü Janin yang hiperaktif.
Gerakan
janin yang berlebihan -apalagi hanya pada satu arah saja- bisa mengakibatkan
tali pusat yang menghubungkan Moms dengan janin terpelintir. Akibatnya,
pembuluh darah yang mengalirkan suplai oksigen maupun nutrisi melalui plasenta
ke janin akan tersumbat. Tak hanya itu, tidak menutup kemungkinan tali pusat
tersebut bisa membentuk tali simpul yang mengakibatkan janin menjadi sulit
bergerak. Hingga saat ini kondisi tali pusat terpelintir atau tersimpul tidak
bisa terdeteksi. Sehingga, perlu diwaspadai bilamana ada gejala yang tidak
biasa saat hamil.
Ü Gawat janin.
Bila air
ketuban habis otomatis tali pusat terkompresi antara badan janin dengan ibunya.
Kondisi ini bisa mengakibatkan janin 'tercekik' karena suplai oksigen dari Moms
ke janin terhenti. Gejalanya dapat diketahui melalui cardiotopografi (CTG).
Mula-mula detak jantung janin kencang, lama-kelamaan malah menurun hingga di
bawah rata-rata.
Ü Kehamilan lewat waktu (postterm).
Kehamilan
lebih dari 42 minggu.Jika kehamilan telah lewat waktu, plasenta akan mengalami
penuaan sehingga fungsinya akan berkurang. Janin akan kekurangan asupan nutrisi
dan oksigen. Cairan ketuban bisa berubah menjadi sangat kental dan hijau,
akibatnya cairan dapat terhisap masuk ke dalam paru-paru janin. Hal ini bisa
dievaluasi melalui USG dengan color doppler sehingga bisa dilihat arus arteri
umbilikalis jantung ke janin. Jika demikian, maka kehamilan harus segera
dihentikan dengan cara diinduksi. Itulah perlunya taksiran kehamilan pada awal
kehamilan dan akhir kehamilan melalui USG.
Ü Infeksi saat hamil.
Moms,
saat hamil sebaiknya menjaga kondisi tubuh dengan baik guna menghindari
berbagai infeksi bakteri atau virus. Bahkan, demam tinggi pada Moms bisa
mengakibatkan janin tidak tahan akan panas tubuh ibunya.
Ü Kelainan kromosom.
Kelainan
kromosom termasuk penyakit bawaan. Kematian janin akibat kelainan genetik
biasanya baru terdeteksi saat kematian sudah terjadi, melalui otopsi bayi.
Jarang dilakukan pemeriksaan kromosom saat janin masih dalam kandungan. Selain
biayanya mahal, juga sangat berisiko. Karena harus mengambil air ketuban dari
plasenta janin sehingga berisiko besar janin terinfeksi, bahkan lahir prematur.
Ü Harus segera dilahirkan.
Bila
terjadi hal-hal di atas, segera periksakan diri ke dokter. Tentu dokter akan
mengatasi penyebabnya sembari tetap memantau perkembangan janin hingga lahir.
Misalnya bila terdapat infeksi, maka akan diobati infeksinya. Tetapi, apabila keadaan sudah sangat genting, seringkali
dokter memutuskan agar janin segera dilahirkan atau lahir prematur guna
menghindari terjadinya kematian janin. Jika bayi sudah terlanjur meninggal saat
masih dalam kandungan, maka si bayi harus segera dikeluarkan. Persalinan
sebaiknya dilakukan secara normal agar tidak terlalu berisiko bagi si Ibu.
Tetapi bila ada penghalang, misal posisi bayi sungsang, ibu mengalami
preeklampsia, plasenta previa dan sebagainya, maka operasi cesar terpaksa
dilakukan. Janin
yang meninggal sebaiknya jangan dibiarkan di dalam rahim lebih dari 2 minggu,
sebab jika terlalu lama akan memengaruhi faktor-faktor pembekuan darah si Ibu.
Zat pembekuan darah atau fibrinogen bisa turun dan menyebabkan darah agak sulit
membeku. Bila ini terjadi, akan berakibat fatal kala ibu melahirkan. Jika
fibrinogen rendah, maka perdarahan yang terjadi pada proses persalinan akan
sulit berhenti. Bisa-bisa nyawa si ibu tidak tertolong akibat perdarahan tersebut.
Ü Bisa hamil lagi.
Meski
pada kehamilan sebelumnya Ibu pernah mengalami kematian janin atau keguguran,
bukan berarti seorang Ibu tidak bisa hamil lagi. Seorang Ibu bisa memulai
program hamil kapan saja. Tapi, sebaiknya ketahui dulu penyebab kematian janin
terdahulu sebelum Ibu hamil lagi, untuk mengantisipasi berbagai kemungkinan
yang terjadi pada kehamilan berikutnya.
Ibu dari janin yang meninggal pada periode
perinatal mengalami penderitaan. Selama kehamilan mereka telah mulai untuk
mengenali dan merasa dekat dengan janinnya, ibu yang mengalami proses
kehilangan / kematian janin dalam kandungan akan merasa kehilangan. Pada proses
berduka ibu memperlihatkan prilaku yang khas dan merasa emosional tertentu. Hal
ini di kelompokkan kedalam berbagai tahapan meliputi :
• Syok dan menyangkal, ketika di
sampaikan janinnya mati reaksi orang tua / ibu pertama kali adalah syok, tidak
percaya dan menyangkal.
• Marah dan bergeming, beberapa ahli
menyebut ini sebagai tahap pencarian karena orang tua mencari alasan tentang
kematian. Mereka biasanya mencari hal – hal yang mungkin meraka lakukan dengan
berbeda
• Disorientasi dan depresi, emosi
predominan pada fase ini adalah kesedihan berduka dibarengi dengan kehilangan,
mereka menolak dan menarik diri, orang tua mungkin mengalami kesulitan untuk
kembali ke kehidupan normal sehari – hari.
•
Reorganisasi dan penerimaan, fase akhir berduka meliputi penerimaan rasa
kehilangan dan kembali beraktivitas normal sehari – hari. Hal yang sangat
individu ini mungkin membutuhkan waktu beberapa bulan. Energi emosional
ditinggalkan dan di kurangi serta mengalami kembali hubungan baru serta
aktivitas baru.
2.7
Hamil Ketergantungan Obat
2.7.1. Pengertian
Ketergantungan obat adalah suatu keadaan
kebutuhan fisik atau mental ( psikologis ) atau kedua – duanya yang terjadi
sebagai akibat pemakaian abat secara terus – menerus atau secara periodik.
2.7.2. Dampak Hamil Dengan
Ketergantungan Obat
Pengunaan obat – obatan oleh wanita hamil dapat menyebabkan
masalah baik pada ibu maupun janinnya. Janin akan megalami cacat fisik dan
emosional. Setiap orang tentu menginginkan seorang bayi yang sehat dengan semua
bagian badan terbentuk pada bagian yang tepat. Wanita hamil dengan
ketergantungan obat umumnya takut melahirkan bayi cacat dan mencoba sebisa
mungkin untuk menghindari zat – zat berbahaya yang mungkin membahayakan
perkembangan bayi mereka. Banyak kebingungan dan kegelisahan tentang apa yang
menyebabkan bayi cacat kerena pengaruh obat – obatan. Kalau terjadi keguguran
dan ketidaknormalan bayi akan merasakan takut yang berlebihan, panik dan
gelisah. Salah satu tindakan pada ibu hamil dengan ketergantungan obat yaitu :
mengadakan hubungan dengan keluarga. Keluarga merupakan lingkungan di mana ibu
belajar menyesuaikan diri dalam menghadapi kehidupan.
2.8 Gambaran
Kondisi Psikologis pada Wanita Hamil
Selama
kehamilan banyak wanita yang mengalami perasaan – perasaan :
•
Marah
• Tertekan
• Bersalah
• Bingung
• Was – was
• Kesal
• Pilu
• Khawatir
Hal ini biasanya di tandai dengan gejala – gejala :
• Kehabisan tenaga atau
kebanyakan gerak
• Tidak bisa tidur walaupun
mempunyai kesempatan
• Menangis tidak tertahan
dan mata terasa berlinang
• Menyadari bahwa perasaan amat cepat berubah
• Sangat judes atau peka terhadap bunyi dan sentuhan
• Senantiasa berfikiran negatif
• Tanpa berwujud merasa tidak mampu
• Tiba – tiba takut atau gugup
• Tidak bisa memusatkan perhatian
• Lebih sering lupa
• Rasa bingung dan bersalah
• Makan amat sedikit atau amat banyak
• Asik dengan fikiran yang menghantui dan mengerikan
• Kehilangan kepercayaan dan harga diri
Apabila kondisi – kondisi
ini terjadi secara beruntun sedikitnya selama 2 minggu maka akan menimbulkan
kondisi psikologis yang bermasalah yang sifatnya memerlukan adanya pengobatan.
Faktor – faktor yang
mempengaruhi kondisi psikis pada masa hamil
1. Sudah punya banyak anak
Banyak anak sebagian orang merasakan sebagai beban finansial yang
harus di tanggung, belum lagi di tambah kerepotan – kerepotan lainnya, apalagi
jika dalam keluarga sudah ada anak dengan jumlah lebih dari cukup.
2. Khawatir berubah penampilan Bagi sebagian perempuan,
Penampilan merupakan nilai jual, perubahan bentuk wajah dan tubuh
akibat kehamilan dan persalinan di anggap akan mengurangi keindahan penampilan.
3. Kemampuan finansial dirasa tidak memadai
Jika si kecil lahir di saat kondisi keuangan keluarga tengah morat
marit memang merepotkan, kondisi ini merupakan hal yang sangat menganggu
kondisi psikologis seorang ibu hamil
4. keluhan sulit tidur
Sulit tidur di malam hari dapat membuat kondisi ibu hamil menurun,
konsentrasi berkurang, mudah lelah, badan terasa pegal, tidak mood bekerja dan
cenderung emosional. Keluhan tidur umumnya muncul saat usia kandungan memasuki
trimester ketiga dimana janin sudah tumbuh sedemikian besar sehingga terasa
menyesakkan. Ditrimester pertama, kadar hormon dalam tubuh ibu sedang mengalami
perubahan drastis yang sering memunculkan keluhan muntah – muntah, sehubungan
dengan itu, keluhan sulit tidur biasanya muncul karena sebab sebagai berikut :
• Stres
• Perubahan hormon
• Dihantui kecemasan
• Gangguan psikis
Cara Mengatasi Gangguan
Psikologis Kehamilan
Ibu
yang sedang hamil, pasti akan mengalami berbagai macam perubahan bukan hanya
perubahan secara fisik namun juga secara psikologis. Jangan heran jika ibu yang
hamil tiba-tiba menangis atau marah. Ini terjadi karena adanya perubahan
hormonal yang lazim dialami oleh ibu-ibu yang sedang hamil. Untuk itu ibu-ibu
yang kini sedang mengandung buah hati, harus selalu menjaga kondisi
psikologisnya agar tetap baik dan seimbang. Jika kondisi psikologis sang ibu
baik pastinya sang ibu akan lebih tenang atau rileks saat menjalani masa-masa
kehamilannya. Berikut beberapa cara yang dapat menyeimbangkan kondisi
psikologis saat ibu sedang mengandung:
1.
Informasi
Carilah informasi seputar kehamilan terutama mengenai perubahan yang
terjadi dalam diri ibu termasuk hal-hal yang perlu dihindari saat sedang
mengandung agar janin tumbuh sehat. Pengetahuan atau informasi yang tepat akan
membuat ibu merasa lebih yakin sekaligus bisa mengurangi rasa cemas yang sering
muncul karena ketidaktahuan mengenai perubahan yang terjadi.
2.
Komunikasi dengan suami
Bicarakanlah perubahan yang terjadi pada diri Anda selama hamil
dengan sang suami, sehingga ia juga tahu dan dapat memaklumi perubahan yang
terjadi pada diri Anda. Tidak jarang jika Anda mengkomunikasikan hal ini, sang
suami akan memberikan dukungan psikologis yang dibutuhkan.
3.
Rajin chek up
Periksakan kehamilan secara teratur. Cari informasi dari dokter atau
bidan terpercaya mengenai kehamilan yang sekarang Anda jalani. Jangan lupa,
ajaklah suami saat berkonsultasi ke dokter atau bidan.
4.
Makan Sehat
Pahami benar pengetahuan mengenai asupan makanan yang sehat bagi
perkembangan janin. Hindarilah mengonsumsi bahan yang dapat membahayakan janin,
seperti makanan yang mengandung zat-zat aditif, alkohol, rokok, atau
obat-obatan yang tidak dianjurkan bagi ibu hamil. Jauhkan juga zat berbahaya
seperti gas buang kendaraan yang mengandung timah hitam yang berbahaya bagi
perkembangan kecerdasan otak janin.
5.
Jaga Penampilan
Perhatikanlah penampilan fisik dengan menjaga kebersihan dan
berpakaian yang sesuai dengan kondisi badan Anda yang sedang berbadan dua.
Jangan lupa untuk melakukan latihan fisik ringan, seperti berenang atau jalan
kaki ringan untuk memperlancar persalinan. 6. Kurangi Kegiatan Lakukanlah
penyesuaian kegiatan dengan kondisi fisik saat hamil. Memasuki masa persalinan,
Anda dan suami harus sudah siap dengan berbagai perubahan yang akan terjadi
setelah kelahiran sang bayi.
6.
Dengarkan Musik
Upayakan berbagai cara agar terhindar dari stres. Atasilah kecemasan
maupun emosi negatif lainnya dengan mendengarkan musik lembut, belajar
memusatkan perhatian, berzikir, yoga atau relaksasi lainnya.
7.
Senam Hamil
Bergabunglah dengan kelompok senam hamil sejak usia kandungan
menginjak usia 5-6 bulan. Jangan lupa untuk berkonsultasi terlebih dahulu
dengan dokter kandungan. Senam hamil tidak hanya bermanfaat melatih otot-otot
yang diperlukan dalam proses persalinan,
melainkan juga memberi
manfaat psikologis. Pertemuan sesama calon ibu biasanya diisi dengan acara
berbagi pengalaman yang dapat dijadikan pelajaran positif. Melalui kegiatan itu
pula secara perlahan kesiapan psikologis calon ibu dalam menghadapi persalinan
menjadi semakin mantap.
8.
Latihan Pernafasan
Lakukanlah latihan relaksasi dan latihan
pernapasan secara teratur. Latihan ini bermanfaat untuk ketenangan dan
kenyamanan sehingga kondisi psikologis bisa lebih stabil.
PENUTUP
3.1 Kesimpulan
1. Ada berbagai macam depresi/ gangguan psikologi yang bisa terjadi
pada masa kehamilan yaitu:
•
Hamil yang tidak diinginkan
•
Hamil Dengan Janin Mati
•
Hamil dengan Keteregantungan Obat
•
Hamil diluar Nikah
• Pseudosiesis
• Keguguran
• Kemandulan
2. Adapun faktor yang mengakibatkan gangguan psikologi pada masa
kehamilan antara lain sebagai berikut:
• Sudah punya banyak anak
• Khawatir berubah
penampilan
• Kemampuan finansial
dirasa tidak memadai
• keluhan sulit tidur
3.Cara mengatasi gangguan psikologis pada kehamilan yaitu
mengurangi stress, mengkomunikasikan perasaan terhadap pasangan, memberikan
support dari pihak keluarga, periksakan kehamilan secara teratur, Makan Sehat,
Jaga Penampilan, Kurangi Kegiatan, Dengarkan Musik, Senam Hamil, Latihan
Pernafasan, dll.
3.2 Saran
1. Mencari informasi seputar kehamilan, perubahan yang terjadi
dalam diri ibu dan hal – hal yang perlu di hindari agar janin tumbuh sehat.
2. Bicarakanlah perubahan selama kehamilan dengan suami, sehingga
ia juga tahu serta di harapkan bisa berempati dan mampu memberi dukungan
psikologis yang di butuhkan
3. Periksa kehamilan secara teratur
4. Perhatikan
penampilan fisik dengan menjaga kebersihan, melakukan latihan fisik ringan.
5. Upayakan dengan
berbagai cara agar tehindar dari stres.
DAFTAR PUSTAKA
Anonim, (Online)
(http://makalah-untuk-bidan.blogspot.com/2008/05/.Keguguran.html, diakses 14 Maret
2012)
Anonim, (Online)
(http://makalah-untuk-bidan.blogspot.com/2008/05/.kehamilan-ketergantungan-obat.html, diakses 14 Maret 2012)
Anonim, (Online)
(http://makalah-untuk-bidan.blogspot.com/2008/05/.
Hamil-yang-tidak-diinginkan.html, diakses 14 Maret
2012)
Anonim, (Online)
Azhari, 2002, Psikologi
Kehamilan. (Online)
Medicastore. 2010. Kehamilan. (Online)
(http://Medicastore.com/2010/01/02/Pregnancy,html diakses 14 Maret
2012)