Kamis, 31 Mei 2012

Psikologi Kehamilan


PENDAHULUAN

1.1  Latar Belakang
 Psikologi (dari bahasa Yunani Kuno: psyche = jiwa dan logos = kata) dalam arti bebas psikologi adalah ilmu yang mempelajari tentang jiwa/mental. Psikologi tidak mempelajari jiwa/mental itu secara langsung karena sifatnya yang abstrak, tetapi psikologi membatasi pada manifestasi dan ekspresi dari jiwa / mental tersebut yakni berupa tingkah laku dan proses atau kegiatannya, sehingga Psikologi dapat didefinisikan sebagai ilmu pengetahuan yang mempelajari tingkah laku dan proses mental.
 Masa reproduksi merupakan masa yang terpenting bagi wanita dan berlangsung kira – kira 33 tahun. Haid pada masa ini paling teratur dan siklus pada alat genital bermakna untuk memungkinkan kehamilan. Pada masa ini terjadi ovulasi kurang lebih 450 kali, dan selama ini wanita berdarah selama 1800 hari. Biarpun pada umur 40 tahun keatas perempun masih dapat dihamilkan, fertilitas menurun cepat sesudah umur tersebut (ilmu kandungan,2008).
Kehamilan merupakan episode dramatis terhadap kondisi biologis, perubahan psikologis dan adaptasi dari seorang wanita yang pernah mengalaminya. Sebagian besar kaum wanita menganggap bahwa kehamilan adalah peristiwa kodrati yang harus dilalui tetapi sebagian wanita mengganggap sebagai peristiwa khusus yang sangat menentukan kehidupan selanjutnya.
Perubahan fisik dan emosional yang kompleks, memerlukan adaptasi terhadap penyesuaian pola hidup dengan proses kehamilan yang terjadi. Konflik antara keinginan, kebanggaan yang ditumbuhkan dari norma-norma sosial kultural dan persoalan dalam kehamilan itu sendiri dapat merupakan pencetus berbagai reaksi psikologis, mulai dari reaksi emosional ringan hingga ke tingkat gangguan jiwa yang berat.

1.2  Tujuan
Tujuan pembuatan makalah gangguan psikologi pada masa kehamilan agar kita dapat mempelajari dengan seksama mengenai gangguan – gangguan psikologi pada ibu hamil sehingga kita dapat memahami dan mengenal apa yang di rasakan,dibutuhkan dan di inginkan oleh wanita hamil.



PEMBAHASAN

2.1   Kemandulan
Kemandulan atau dalam bahasa kedokteran disebut infertilitas merupakan istilah yang dipakai untuk menyebut pasangan yang gagal untuk hamil dan mempunyai anak setelah berusaha selama setahun. Perempuan yang berhasil hamil namun selalu mengalami keguguran juga bisa disebut mandul.
Kehamilan merupakan hasil dari suatu proses komplek yang terdiri dari :
* Seorang perempuan harus menghasilkan sel telur yang berasal dari indung telur atau ovarium.
* Sel telur harus bergerak menuju rahim melalui saluran tuba.
* Dalam perjalanan ini, sel sperma dari laki laki harus membuahi sel telur.
* Telur yang sudah dibuahi kemudian harus menempel pada dinding rahim bagian dalam.
Kemandulan terjadi bila keempat proses diatas mengalami gangguan.

7 hal tanda-tanda terjadinya kemandulan yaitu :
Ü Kenali tanda-tanda kesuburan wanita
Wanita usia subur biasanya memiliki tanda-tanda saat mengalami ovulasi setiap bulannya. Ovulasi terjadi ketika telur dilepaskan dari indung telur menuju tuba fallopi untuk dibuahi sel sperma. Pada saat ovulasi terjadi peningkatan lendir serviks, peningkatan suhu tubuh dan rasa nyeri atau sakit di perut. Wanita yang subur bisa dilihat dari tanda-tanda ketika dia mengalami ovulasi setiap bulan, tapi perlu diketahui kurangnya tanda-tanda ovulasi tidak selalu menunjukkan bahwa wanita tersebut mandul.
Ü Mengetahui siklus menstruasi
Jika anda seorang wanita dengan siklus menstruasi yang tidak teratur, maka kemungkinan hormon yang diproduksi tubuh anda kurang. Bisa jadi ada ketidakseimbangan hormon estrogen dan progesteron. Jika ketidakteraturan siklus menstruasi anda hanya sesekali mungkin bukan sesuatu yang serius, tapi jika terus menerus tidak teratur maka kemungkinan anda mengalami kemandulan.


Ü Jalani tes penyakit menular seksual
Beberapa penyakit menular seksual (PMS) menyebabkan kemandulan. Pada wanita penyakit seksual tersebut menyebabkan radang panggul yang menyebabkan terjadinya kemandulan. Pada pria, gonore adalah salah satu penyakit kelamin yang jika tidak diobati akan menyebabkan kemandulan.
Ü  Ketahui faktor gaya hidup penyebab kemandulan
       Merokok dan minum alkohol juga memberi kontribusi membuat anda tidak subur. Pada pria, stres dan rasa cemas berlebihan menyebabkan kualitas sperma sangat buruk dan menyebabkan kemandulan.
Ü  Mengetahui efek samping obat yang dikonsumsi
       Obat-obatan tertentu yang dikonsumsi secara rutin dapat menyebabkan efek samping bagi tubuh, salah satunya adalah menyebabkan kemandulan. Contohnya, obat untuk menyembuhkan tekanan darah. Selain itu, pengobatan medis di masa kecil seperti kemoterapi untuk menyembuhkan kanker juga dapat menyebabkan kemandulan saat dewasa.
Ü  Mengetahui kondisi tertentu penyebab kemandulan
        Beberapa penyakit seperti sindrom Cushing menyebabkan masalah cystic fibrosis dan kesuburan pada pria. Kondisi genetik juga berkontribusi menyebabkan kemandulan.
Ü  Lakukan tes medis
       Tes medis untuk mengetahui tingkat kesuburan dilakukan pada pihak pria dan wanita. Pada pria, dilakukan analisis sperma di laboratorium tertentu untuk mengetahui kualitas sperma. Sementara pengujian kesuburan pada wanita lebih kompleks yang meliputi cek darah untuk mengetahui kadar hormon, tes USG panggul untuk mencari fibroid rahim dan memeriksa serviks dan uterus jika ada kelainan. Pemeriksaan tuba fallopi juga dilakukan untuk melihat apakah ada masalah yang menyebabkan kemandulan

2.1.1  Penyebab Terjadinya Masalah-Masalah Kesuburan pada Laki-laki
a. Kelainan Genetik
Meskipun amat jarang, ketidaksuburan pria dapat disebabkan oleh kelainan genetik seperti cystic fibrosis. Gangguan genetik meliputi kelainan pada kromosom seks, yang terjadi pada sindrom Klinefelter.


b. Gangguan Hormonal
Gangguan hormonal yang terjadi dapat menghalangi produksi sperma. Untuk merangsang testis menghasilkan sperma, dibutuhkan hormon yang dihasillkan oleh kelenjar ptituari. Bila hormon tersebut tidak ada, atau jumlahnya menurun dalam jumlah yang signifikan maka sudah barang tentu kinerja testis tidak akan sempurna.
c. Varikokel
Adalah terjadinya pelebaran Pembuluh Darah Vena di sekitar Buah Zakar. Hal ini biasanya terindikasikan dengan adanya benjolan pada bagian atas buah zakar dan biasanya terjadi pada sebelah kiri.
d. Sumbatan Saluran Sperma
Biasanya disebabkan  bawaan lahir karena tidak terbentuknya sebagian saluran sperma. Selain itu infeksi juga dapat menyebabkan terjadinya sumbatan saluran sperma. Infeksi pada saluran reproduksi dapat disebabkan oleh bakteri melalui penyakit menular seksual. Jika memang disebabkan karena infeksi bakteri mungkin akan terjadi sumbatan akibat perlekatan dari saluran reproduksi pria.
e. Impotensi
Agar bisa tegak, penis memerlukan aliran darah yang cukup. Karena itu penyakit pembuluh darah (misalnya aterosklerosis) bisa menyebabkan impotensi. Impotensi juga bisa terjadi akibat adanya bekuan darah atau akibat pembedahan pembuluh darah yang menyebabkan terganggunya aliran darah arteri ke penis. Kerusakan saraf yang menuju dan meninggalkan penis juga bisa menyebabkan impotensi.
f.   Kebiasaan Merokok
Merokok dapat menambah risiko kemandulan dan disfungsi ereksi pada pria. Nikotin membuat darah mengental sehingga tidak bisa beredar dengan lancar, termasuk di pembuluh darah alat kelamin. Akibatnya, muncul gangguan seksual seperti ejakulasi dini, ereksi tidak sempurna, bahkan impotensi.
g.  Kebiasaan Minum Beralkohol
Alkohol dalam jumlah besar dapat menurunkan kadar hormon testoteron sehingga mengganggu produksi sperma.
h.  Pengaruh Radiasi
Radiasi akan memberikan efek negatif terhadap konsentrasi dan kualitas sperma. Selain itu sperma yang terkena pengaruh radiasi akan memiliki gerakan berenang yang kurang baik yang akan mengurangi kesempatan untuk pembuahan.
i.      Pengaruh Obat
Beberapa jenis obat bisa mempengaruhi tingkat kesuburan. Obat-obatan seperti antibiotika, pereda rasa sakit, obat penenang, dan obat hormonal dapat menurunkan tingkat kesuburan pria.

2.1.2  Penyebab Terjadinya Masalah-Masalah Kesuburan pada Perempuan
a. Sumbatan pada saluran telur
Sumbatan saluran telur disebabkan antara lain adanya perlengketan pada sekitar saluran telur, hal ini sebagai akibat dari pernah terkena IMS dan radang panggul sehingga menghambat pertemuan sel telur dengan sperma.
b. Endometriosis
Yaitu sel selaput lendir rahim yang tumbuh pada tempat yang tidak semestinya, yaitu di indung telur. Hal ini dapat menimbulkan perlengketan pada sekitar saluran telur atau pada organ reproduksi lainnya.
c. Kelainan lendir leher rahim
Terlalu pekat, yang dapat menghambat laju gerakan sperma dan terlalu asam, yang dapat mematikan sperma.
d. Berat Badan Tidak Seimbang
Berat badan yang tidak seimbang dapat mengganggu kesuburan perempuan, karena tubuh memerlukan 17% dari lemak tubuh di awal masa siklus haid, dan 22% di sepanjang siklus haid. Lemak tubuh mengandung enzim aromatase yang dibutuhkan untuk memproduksi hormon estrogen. Jadi, jika persediaan lemak dalam tubuh tidak memadai, akan memberikan andil besar terhadap ketidaksuburan.
e. Faktor Usia
Pada wanita, begitu masuk usia 35 tahun, kesuburan akan menurun dan semakin menurun drastis di usia 37 tahun sampai akhirnya masuk ke masa menopause di atas 40-45 tahunan. Cadangan sel telur akan terus berkurang setup kali wanita mengalami menstruasi dan lama-kelamaan akan habis saat menopouse. Sebaliknya, usia tidak membatasi tingkat kesuburan pria dimana “pabrik sperma” akan terus memproduksi sel-sel sperma selama anatominya normal.


f.  Gaya Hidup Yang Penuh Stres
Gaya hidup ternyata pegang peran besar dalam menyumbang angka kejadian infertilitas, yakni sebesar 15-20%. Gaya hidup yang serbacepat dan kompetitif dewasa ini rentan membuat seseorang terkena stres. Padahal kondisi jiwa yang penuh gejolak bisa menyebabkan gangguan ovulasi, gangguan spermatogenesis, spasme tuba fallopi, dan menurunnya frekuensi hubungan suami istri
g. Kelainan Mulut Rahim
Normalnya, mulut rahim mengarah ke depan (antefleksi), sehingga berhadapan langsung dengan dinding belakang vagina. Kondisi inilah yang memungkinkan spermatozoa sampai ke dalam saluran mulut rahim yang menghubungkan antara vagina dan rongga rahim. Penyimpangan dari posisi normalnya, seperti retrofleksi (posisi rahim menghadap ke belakang), bisa menghambat terjadinya kehamilan.
h. Kelainan Rahim
Adanya kelainan  rongga rahim karena perlengketan, mioma atau polip; peradangan endometrium dan gangguan kontraksi rahim, dapat mengganggu transportasi spermatozoa. Kalaupun sampai terjadi kehamilan biasanya kehamilan tersebut akan berakhir sebelum waktunya.

2.1.3 Beberapa tes kesuburan lanjutan pada perempuan antara lain :
a.      Histerosalpingografi (HSG).
Pada tes ini dokter akan menggunakan rontgen untuk melihat bentuk fisik dari saluran tuba dan rahim. Tes dimulai dengan memasukan cairan khusus ke rahim. Cairan ini harus tampak pada foto rontgen. Dokter akan melihat apakah cairan ini bergerak normal dari dalam rahim menuju saluran tuba. Jika terdapat sumbatan maka pergerakan cairan akan terhenti pada sumbatan tersebut. Sumbatan inilah yang akan menghalangi pergerakan sel telur di dalam saluran tuba menuju rahim. Sumbatan juga menghalangi sperma yang akan membuahi sel telur.
b.      Laparoskopi.
Pada pemeriksaan ini, dokter akan menggunakan alat yang disebut laparoskop guna melihat keadaan bagian dalam rongga perut. Dokter akan membuat irisan kecil pada kulit perut bagian bawah lalu memasukan alat laparoskop. Dengan menggunakan laparoskop, dokter dapat melihat kondisi ovarium, saluran tuba dan rahim apakah terjadi masalah fisik yang disebabkan oleh suatu penyakit. Dokter juga dapat menemukan terjadinya endometriosis dengan alat ini.
2.1.4 Cara mengobati kemandulan
Kemandulan dapat diobati dengan obat, pembedahan dan inseminasi serta bayi tabung. Pada beberapa keadaan semua cara tersebut akan digabung. Sepertiga dari pasangan mandul akan dapat memiliki anak setelah diobati dengan baik dan tepat. Sebagian besar kasus kemandulan ditangani dengan obat obatan dan pembedahan.

2.2  Hamil Di Luar Nikah
Remaja yang hamil di luar nikah menghadapi berbagai masalah psikologis, yaitu rasa takut. kecewa, menyesal, dan rendah diri terhadap kehamilannya sehingga terjadi usaha untuk menghilangkan dengan jalan gugur kandung. Gugur kandung mempunyai kerugian yang paling kecil bila dibandingkan dengan melanjutkan kehamilan. Syukur bila kehamilannya terjadi menjelang perkawinan sehingga segera dilanjutkan dengan pernikahan. Keadaan akan makin rumit bila pemuda atau laki-laki yang menghamili malah tidak bertanggung jawab sehingga derita hanya ditanggung sendiri dan keluarga. Keluarga pun menghadapi masalah yang sulit di tengah masyarakat seolah-olah tidak mampu memberikan pendidikan moral kepada anak gadisnya.
Kehamilan di luar nikah masih tetap merupakan masalah besar di Indonesia yang berdasarkan Pancasila. Masyarakat belum dapat menerima anak yang orang tuanya belum jelas, sehingga dianggap anak haram atau hasil perzinahan.
Kehamilan di luar nikah biasanya di akibatkan oleh pergaulan bebas yang diakibatkan oleh didikan dari keluarganya berupa :
• Kekurangan kasih sayang yang di berikan oleh keluarga terhadap anak perempuannya akibat orang tua sibuk kerja, perceraian dan broken home.
• Keluarga yang terlalu disiplin sehingga anak tersebut memberontak untuk menunjukkan kedewasaannya.

2.3 Psecodoceisis

2.3.1 Pengertian

Hamil palsu atau dalam bahasa medis disebut dengan istilah pseudocyesis ini adalah satu keadaan di mana seorang wanita yang sebenarnya tidak hamil tapi merasa bahwa dirinya hamil. Gejala-gejala yang dirasakan oleh penderita pseudocyesis ini sendiri memang layaknya seperti orang hamil sungguhan. Tidak menstruasi, mengalami mual-mual (morning sickness),ngidam, membesarnya kelenjar payudara dan bagian perut dan sebagainya.
             Meskipun memiliki gejala dan kebiasaan seperti layaknya ibu hamil, para penderita pseudocyesis (dikenal dengan sebutan pseudopregnancy) ini sama sekali tak ada janin di rahimnya, karena memang pada dasarnya dia tidaklah sedang hamil meskipun perutnya kian hari kian gendut seperti layaknya ibu hamil. Dan ketika di USG pun memang dalam rahimnya tidak ada apa-apa. Ini yang membedakan pseudocyesis dengan hamil anggur (Mola hidatidosa), karena untuk ibu yang mengalami hamil anggur, ketika di USG dalam rahimnya ada semacam gelembung-gelembung cairan bening seperti buah anggur atau gelembung udara.
Konon menurut beberapa penelitian, pseudocyesis ini penyebab utamanya adalah masalah emosional dan psikologis, seperti karena keinginan yang kuat untuk hamil, sehingga dirinya merasa mengalami proses kehamilan. Biasanya hal ini terjadi saat ada seseorang didekatnya ada yang sedang hamil. Hal inilah yang kemudian membuat ia seperti tersugesti bahwa dirinya pun sedang hamil.Salah sebuah penelitian menunjukkan adanya keterkaitan antara pseudocyesis dengan kelenjar pituitary (pusat produksi hormon selama kehamilan). Ketidakseimbangan hormon ini sering dipicu oleh stres dan kecemasan, sehingga dapat menyebabkan perubahan emosi dan psikologis yang mengarah pada kepercayaan atas sesuatu yang sangat diharapkannya. Perempuan yang mengalami kondisi ini sudah seharusnya melakukan konseling karena memang penyebab utamanya adalah soal emosional dan psikologis.

2.3.2 Tanda dan gejala

Gejala pseudocyesis mirip dengan gejala kehamilan yang benar dan sering sulit untuk membedakan dari itu. Tanda-tanda alam seperti amenorea , morning sickness , payudara lembut, dan kenaikan berat badan semua mungkin ada. Banyak dokter profesional dapat ditipu oleh gejala yang terkait dengan pseudocyesis. Penelitian menunjukkan bahwa 18% wanita yang mengalami pseudocyesis berada di satu waktu didiagnosa hamil oleh profesional medis.
Tanda tanda dari pseudocyesis yang umum bagi semua kasus adalah bahwa pasien yang terkena yakin bahwa dia hamil. Distensi abdomen adalah gejala fisik yang paling umum dari pseudocyesis (60-90%). Perut mengembang dengan cara yang sama seperti halnya selama kehamilan, sehingga wanita yang terkena terlihat hamil. Gejala ini sering menyelesaikan di bawah anestesi umum dan perut wanita tersebut kembali ke ukuran normal.
Tanda fisik kedua yang paling umum dari pseudocyesis adalah ketidakteraturan menstruasi (50-90%). Perempuan juga dilaporkan mengalami sensasi gerakan janin dikenal sebagai mempercepat , meskipun tidak ada janin hadir (50-75%). Tanda-tanda umum dan gejala lain termasuk gejala gastrointestinal, perubahan payudara atau cairan, sakit tenaga kerja, pembesaran rahim, dan pelunakan leher rahim . Satu persen wanita akhirnya mengalami persalinan palsu . Untuk dapat didiagnosis sebagai pseudocyesis benar, wanita itu harus benar-benar percaya bahwa dia hamil. Ketika seorang wanita dengan sengaja dan sadar berpura-pura kehamilan, hal ini disebut sebagai kehamilan simulasi Gejala pseudocyesis juga bisa terjadi pada pria yang memiliki sindrom Couvade .

2.3.3 Penyebab

Ada berbagai penjelasan, tidak ada yang diterima secara universal karena keterlibatan kompleks kortikal , hipotalamus , endokrin , dan psikogenik faktor. Mekanisme yang diusulkan mencakup dampak stres pada sumbu hipotalamus-hipofisis-adrenal , sembelit , berat badan , dan gerakan gas usus.

2.3.4 Demografi

Tingkat pseudocyesis di Amerika Serikat telah menurun secara signifikan pada abad terakhir. Pada tahun 1940 ada satu kejadian selama kurang lebih setiap 250 kehamilan. Tingkat ini sejak turun menjadi antara satu dan enam kejadian untuk setiap 22.000 kelahiran Rata-rata usia wanita yang terkena dampak adalah 33, meskipun kasus telah dilaporkan untuk perempuan semuda 6 dan setua 79. Lebih dari dua pertiga wanita yang mengalami pseudocyesis sudah menikah, dan sekitar sepertiga telah hamil setidaknya sekali. Wanita yang menjadi korban inses mungkin menghadapi risiko lebih besar untuk mengembangkan pseudocyesis.

2.3.5 Pengobatan

Karena pseudocyesis tidak dikenal memiliki penyebab fisik langsung yang mendasar, tidak ada rekomendasi umum tentang pengobatan dengan obat-obatan. Dalam beberapa kasus, pasien dapat diberikan obat untuk gejala seperti berhentinya menstruasi. Ketika beberapa pasien yang mengalami pseudocyesis telah mendasari masalah psikologis, mereka harus dirujuk ke psikoterapis untuk pengobatan masalah ini. Hal ini penting pada saat yang sama, untuk mengobati profesional tidak untuk meminimalkan realitas gejala fisik pasien. Perlakuan yang paling berhasil adalah menunjukkan kepada pasien bahwa ia tidak benar-benar hamil dengan menggunakan USG atau teknik pencitraan lain. Ada laporan dari pasien yang sembuh dari pseudocyesis oleh hipnosis , pencahar , pijat , opioid , atau setelah sembilan bulan gejala, dengan mengalami "melahirkan histeris," tapi ada sedikit data tersedia pada efektivitas prosedur ini atau mirip.
Pada kehamilan pseudosiesis secara psokologis ada sikap yang ambivalen terhadap kehamilannya yaitu ingin sekali menjadi hamil, sekaligus di barengi ketakutan untuk merealisir keinginan punya anak, sehingga terjadi proses inhibisi. Keinginan – keinginan tersebut dibarengi rasa bersalah dan dorongan untuk menghukum diri sendiri yang kemudian di kompensasikan dalam bentuk agresivitas, secara simultan, berbarengan muncul kesediaan untuk tidak menyadari bahwa kehamilannya ilusi belaka. Oleh komponen yang kontradiktif ini biasanya wanita tidak mau ke dokter untuk memeriksakan dirinya.

2.4 Keguguran
2.4.1 Pengertian
Keguguran diartikan sebagai keluarnya janin atau persalinan prematur sebelum mampu untuk hidup. Resiko keguguran memiliki persentase sebesar 15% - 40% dari ibu hamil, dan 60-75% keguguran terjadi sebelum usia kehamilan 3 bulan. Namun jumlah kejadian atau resiko keguguran akan menurun pada usia kehamilan di atas 3 bulan.

2.4.2 Penyebab Terjadinya Keguguran

Faktor-faktor yang menyebabkan terjadinya keguguran adalah:
·         Adanya kelainan pada janin yang disebabkan kelainan kromosom, yang terjadi saat berlangsungnya proses pembuahan. Akibatnya, embrio yang terbentuk cacat dan dikeluarkan tubuh.
·         Adanya kelainan pada ibu, seperti kelainan pada sisterm hormonal (bisa hormon prolaktin yang terlalu tinggi atau progesteron yang terlalu rendah), sistem kekebalan tubuh, infeksi menahun, dan penyakit berat yang diderita si ibu hamil.
·         Adanya kelainan pada rahim. Kelainan yang paling umum terjadi adalah adanya miom (tumor jaringan otot) yang dapat mengganggu pertumbuhan embrio. kelainan lain yaitu rahim terlalu lemah sehingga tidak mampu menahan berat janin yang sedang berkembang. Kehamilan dalam rahim yang terlalu lemah biasanya hanya mampu bertahan hingga akhir trimester pertama.
·         Penyebab lain adalah infeksi, seperti terkena virus TORCH, HIV, Hepatitis dll.
·         Keguguran juga dapat diakibatkan oleh gaya hidup. Wanita yang cenderung merokok, mengkonsumsi minuman keras, obesitas atau berat badan kurang dapat memiliki gangguan hormon yang berakibat gangguan kehamilan.
·         Perdarahan
Perdarahan adalah tanda yang paling umum. Perdarahan yang terjadi bisa hanya berupa bercak-bercak yang berlangsung lama sampai
perdarahan hebat. Kadang-kadang terdapat bagian jaringan yang robek yang ikut keluar bersamaan dengan darah. Misalnya, bagian dari jaringan dinding rahim yang terkoyak atau kantung ketuban yang robek.
·         Kram atau Kejang Perut
Tanda ini rasanya mirip seperti kram perut pada awal datang bulan. Biasana kram ini berlangsung berulang-ulang dalam periode waktu yang lama. Kram atau kejang juga dapat terjadi di daerah panggul
·         Nyeri Pada Bagian Bawah Perut
Rasa nyeri pada bagian bawah perut terjadi dalam waktu cukup lama. Selain di sekitar perut, rasa sakit juga dapat terjadi di bagian bawah panggul, selangkangan, dan daerah alat kelamin. Nyeri ini terjadi dalam beberapa jam hingga beberapa hari setelah muncul gejala perdarahan.

2.5 Hamil Yang Tidak Di Kehendaki
2.5.1 Kalangan remaja
Salah satu resiko dari seks pranikah atau seks bebas itu adalah kehamilan yang tidak di harapkan (KTD). Kehamilan yang tidak di rencanakan sebelumnya bisa merampas “Kenikmatan“ masa remaja yang seharusnya di nikmati oleh remaja laki – laki maupun perempuan. Walaupun kehamilan itu sendiri dirasakan langsung oleh perempuan, tetapi remaja pria juga akan merasakan dampaknya karena harus bertanggung jawab. Ada dua hal yang bisa dan biasa dilakukan remaja jika mengalami KTD ( kartini, 1992 ) :
a. Memperahankan Kehamilan semua dampak tersebut dapat membawa resiko baik fisik, psikis maupun sosial. Bila kehamilan di pertahankan resiko psikis yang timbul yaitu ada kemugkinan pihak perempuan menjadi ibu tunggal karena pasangan tidak mau menikahinya atau tidak mempertanggung jawabkan perbuatannya. Kalau mereka menikah, hal ini juga bisa mengakibatkan perkawinan bermasalah yang penuh konflik karena sama – sama belum dewasa dan belum siap memikul tanggung jawab sebagai orang tua. selain itu, pasangan muda terutama pihak perempuan akan sangat di bebani oleh berbagai perasaan yang tidak nyaman, seperti di hantui rasa malu yang terus menerus, rendah diri, bersalah atau berdosa, depresi atau tertekan, pesimis dan lain – lain.
b. Mengakhiri Kehamilan ( Aborsi ) Bila kehamilan di akhiri bisa mengakibatkan dampak negatif secara psikis. Oleh karena itu, itu pelaku aborsi sering kali mengalami perasaan – perasaan takut, panik, tertekan atau stres, trauma mengingat proses aborsi dan kesakitan, kecemasan karena rasa bersalah atau dosa akibat aborsi.
2.5.2 Wanita Dewasa / Ibu Yang Sudah Menikah
Seorang ibu yang tidak menghendaki kehadiran anak disebabkan karena mereka merasa akan menganggu karirnya karena akan membuatnya terikat atau karena ia sudah terlampau sibuk merawat anak – anak yang lain. Selain itu mereka merasa tidak dapat membagi waktu antara kesibukan pekerjaan dengan merawat anak. Penyebab terjadinya KDT pada wanita / ibu yang telah menikah antara lain karena kegagalan alat kontrasepsi yang di pakai.

2.6 Hamil Dengan Janin Mati
2.6.1 Pengertian
Kematian janin dalam kandungan disebut Intra Uterin Fetal Death (IUFD), yakni kematian yang terjadi saat usia kehamilan lebih dari 20 minggu atau pada trimester kedua. Jika terjadi pada trimester pertama disebut keguguran atau abortus. Jika janin sudah meninggal di dalam kandungan maka rahim tidak akan membesar lagi, pembesarannya akan berhenti sesuai dengan usia kehamilan saat janin meninggal. Misalya, janin meninggal pada usia kehamilan 12 minggu maka pembesaran rahim berhenti pada usia kehamilan 12 minggu, tidak akan membesar misalnya sampai usia kehamilan 20 minggu. Hal ini disebabkan karena pada janin mati, otomatis pertumbuhannya berhenti,sedangkan pembesaran uterus dimungkinkan karena adanya pertumbuhan janin.

2.6.2 Faktor Penyebab
Ü  Hipertensi atau tekanan darah tinggi
Ü  Preeklampsia dan eklampsia
Ü  Perdarahan
Waspada jika
bumil mengalami perdarahan hebat akibat plasenta previa (plasenta yang menutupi jalan lahir) atau solusio plasenta (terlepasnya plasenta dari tempat implantasinya di dalam uterus sebelum bayi dilahirkan). Otomatis Hb janin turun dan bisa picu kematian janin.
Ü  Kelainan kongenital (bawaan) bayi.
Yang bisa mengakibatkan kematian janin adalah hidrops fetalis, yakni akumulasi cairan dalam tubuh janin. Jika akumulasi cairan terjadi dalam rongga dada bisa menyebabkan hambatan nafas bayi. Kerja jantung menjadi sangat berat akibat dari banyaknya cairan dalam jantung sehingga tubuh bayi mengalami pembengkakan atau terjadi kelainan pada paru-parunya.
Ü  Ketidakcocokan golongan darah ibu dan janin.
Terutama pada golongan darah A, B, O. Kerap terjadi golongan darah anak A atau B, sedangkan Moms bergolongan O atau sebaliknya. Pasalnya, saat masih dalam kandungan darah Moms dan janin akan saling mengalir lewat plasenta. Bila darah janin tidak cocok dengan darah ibunya, maka Moms akan membentuk zat antibodi.
Ü  Janin yang hiperaktif.
Gerakan janin yang berlebihan -apalagi hanya pada satu arah saja- bisa mengakibatkan tali pusat yang menghubungkan Moms dengan janin terpelintir. Akibatnya, pembuluh darah yang mengalirkan suplai oksigen maupun nutrisi melalui plasenta ke janin akan tersumbat. Tak hanya itu, tidak menutup kemungkinan tali pusat tersebut bisa membentuk tali simpul yang mengakibatkan janin menjadi sulit bergerak. Hingga saat ini kondisi tali pusat terpelintir atau tersimpul tidak bisa terdeteksi. Sehingga, perlu diwaspadai bilamana ada gejala yang tidak biasa saat hamil.
Ü Gawat janin.
Bila air ketuban habis otomatis tali pusat terkompresi antara badan janin dengan ibunya. Kondisi ini bisa mengakibatkan janin 'tercekik' karena suplai oksigen dari Moms ke janin terhenti. Gejalanya dapat diketahui melalui cardiotopografi (CTG). Mula-mula detak jantung janin kencang, lama-kelamaan malah menurun hingga di bawah rata-rata.
Ü Kehamilan lewat waktu (postterm).
Kehamilan lebih dari 42 minggu.Jika kehamilan telah lewat waktu, plasenta akan mengalami penuaan sehingga fungsinya akan berkurang. Janin akan kekurangan asupan nutrisi dan oksigen. Cairan ketuban bisa berubah menjadi sangat kental dan hijau, akibatnya cairan dapat terhisap masuk ke dalam paru-paru janin. Hal ini bisa dievaluasi melalui USG dengan color doppler sehingga bisa dilihat arus arteri umbilikalis jantung ke janin. Jika demikian, maka kehamilan harus segera dihentikan dengan cara diinduksi. Itulah perlunya taksiran kehamilan pada awal kehamilan dan akhir kehamilan melalui USG.
Ü Infeksi saat hamil.
Moms, saat hamil sebaiknya menjaga kondisi tubuh dengan baik guna menghindari berbagai infeksi bakteri atau virus. Bahkan, demam tinggi pada Moms bisa mengakibatkan janin tidak tahan akan panas tubuh ibunya.
Ü Kelainan kromosom.
Kelainan kromosom termasuk penyakit bawaan. Kematian janin akibat kelainan genetik biasanya baru terdeteksi saat kematian sudah terjadi, melalui otopsi bayi. Jarang dilakukan pemeriksaan kromosom saat janin masih dalam kandungan. Selain biayanya mahal, juga sangat berisiko. Karena harus mengambil air ketuban dari plasenta janin sehingga berisiko besar janin terinfeksi, bahkan lahir prematur.
Ü Harus segera dilahirkan.
Bila terjadi hal-hal di atas, segera periksakan diri ke dokter. Tentu dokter akan mengatasi penyebabnya sembari tetap memantau perkembangan janin hingga lahir. Misalnya bila terdapat infeksi, maka akan diobati infeksinya. Tetapi, apabila keadaan sudah sangat genting, seringkali dokter memutuskan agar janin segera dilahirkan atau lahir prematur guna menghindari terjadinya kematian janin. Jika bayi sudah terlanjur meninggal saat masih dalam kandungan, maka si bayi harus segera dikeluarkan. Persalinan sebaiknya dilakukan secara normal agar tidak terlalu berisiko bagi si Ibu. Tetapi bila ada penghalang, misal posisi bayi sungsang, ibu mengalami preeklampsia, plasenta previa dan sebagainya, maka operasi cesar terpaksa dilakukan. Janin yang meninggal sebaiknya jangan dibiarkan di dalam rahim lebih dari 2 minggu, sebab jika terlalu lama akan memengaruhi faktor-faktor pembekuan darah si Ibu. Zat pembekuan darah atau fibrinogen bisa turun dan menyebabkan darah agak sulit membeku. Bila ini terjadi, akan berakibat fatal kala ibu melahirkan. Jika fibrinogen rendah, maka perdarahan yang terjadi pada proses persalinan akan sulit berhenti. Bisa-bisa nyawa si ibu tidak tertolong akibat perdarahan tersebut.
Ü Bisa hamil lagi.
Meski pada kehamilan sebelumnya Ibu pernah mengalami kematian janin atau keguguran, bukan berarti seorang Ibu tidak bisa hamil lagi. Seorang Ibu bisa memulai program hamil kapan saja. Tapi, sebaiknya ketahui dulu penyebab kematian janin terdahulu sebelum Ibu hamil lagi, untuk mengantisipasi berbagai kemungkinan yang terjadi pada kehamilan berikutnya.

Ibu dari janin yang meninggal pada periode perinatal mengalami penderitaan. Selama kehamilan mereka telah mulai untuk mengenali dan merasa dekat dengan janinnya, ibu yang mengalami proses kehilangan / kematian janin dalam kandungan akan merasa kehilangan. Pada proses berduka ibu memperlihatkan prilaku yang khas dan merasa emosional tertentu. Hal ini di kelompokkan kedalam berbagai tahapan meliputi :
• Syok dan menyangkal, ketika di sampaikan janinnya mati reaksi orang tua / ibu pertama kali adalah syok, tidak percaya dan menyangkal.
• Marah dan bergeming, beberapa ahli menyebut ini sebagai tahap pencarian karena orang tua mencari alasan tentang kematian. Mereka biasanya mencari hal – hal yang mungkin meraka lakukan dengan berbeda
• Disorientasi dan depresi, emosi predominan pada fase ini adalah kesedihan berduka dibarengi dengan kehilangan, mereka menolak dan menarik diri, orang tua mungkin mengalami kesulitan untuk kembali ke kehidupan normal sehari – hari.
• Reorganisasi dan penerimaan, fase akhir berduka meliputi penerimaan rasa kehilangan dan kembali beraktivitas normal sehari – hari. Hal yang sangat individu ini mungkin membutuhkan waktu beberapa bulan. Energi emosional ditinggalkan dan di kurangi serta mengalami kembali hubungan baru serta aktivitas baru.

2.7 Hamil Ketergantungan Obat
2.7.1. Pengertian
Ketergantungan obat adalah suatu keadaan kebutuhan fisik atau mental ( psikologis ) atau kedua – duanya yang terjadi sebagai akibat pemakaian abat secara terus – menerus atau secara periodik.

2.7.2. Dampak Hamil Dengan Ketergantungan Obat
Pengunaan obat – obatan oleh wanita hamil dapat menyebabkan masalah baik pada ibu maupun janinnya. Janin akan megalami cacat fisik dan emosional. Setiap orang tentu menginginkan seorang bayi yang sehat dengan semua bagian badan terbentuk pada bagian yang tepat. Wanita hamil dengan ketergantungan obat umumnya takut melahirkan bayi cacat dan mencoba sebisa mungkin untuk menghindari zat – zat berbahaya yang mungkin membahayakan perkembangan bayi mereka. Banyak kebingungan dan kegelisahan tentang apa yang menyebabkan bayi cacat kerena pengaruh obat – obatan. Kalau terjadi keguguran dan ketidaknormalan bayi akan merasakan takut yang berlebihan, panik dan gelisah. Salah satu tindakan pada ibu hamil dengan ketergantungan obat yaitu : mengadakan hubungan dengan keluarga. Keluarga merupakan lingkungan di mana ibu belajar menyesuaikan diri dalam menghadapi kehidupan.

2.8 Gambaran Kondisi Psikologis pada Wanita Hamil
Selama kehamilan banyak wanita yang mengalami perasaan – perasaan :
• Marah
 • Tertekan
 • Bersalah
 • Bingung
• Was – was
• Kesal
 • Pilu
• Khawatir

Hal ini biasanya di tandai dengan gejala – gejala :
 • Kehabisan tenaga atau kebanyakan gerak
 • Tidak bisa tidur walaupun mempunyai kesempatan
 • Menangis tidak tertahan dan mata terasa berlinang
• Menyadari bahwa perasaan amat cepat berubah
• Sangat judes atau peka terhadap bunyi dan sentuhan
• Senantiasa berfikiran negatif
• Tanpa berwujud merasa tidak mampu
• Tiba – tiba takut atau gugup
• Tidak bisa memusatkan perhatian
• Lebih sering lupa
• Rasa bingung dan bersalah
• Makan amat sedikit atau amat banyak
• Asik dengan fikiran yang menghantui dan mengerikan
• Kehilangan kepercayaan dan harga diri
 Apabila kondisi – kondisi ini terjadi secara beruntun sedikitnya selama 2 minggu maka akan menimbulkan kondisi psikologis yang bermasalah yang sifatnya memerlukan adanya pengobatan.

Faktor – faktor yang mempengaruhi kondisi psikis pada masa hamil
1.      Sudah punya banyak anak
Banyak anak sebagian orang merasakan sebagai beban finansial yang harus di tanggung, belum lagi di tambah kerepotan – kerepotan lainnya, apalagi jika dalam keluarga sudah ada anak dengan jumlah lebih dari cukup.
2.      Khawatir berubah penampilan Bagi sebagian perempuan,
Penampilan merupakan nilai jual, perubahan bentuk wajah dan tubuh akibat kehamilan dan persalinan di anggap akan mengurangi keindahan penampilan.
3.      Kemampuan finansial dirasa tidak memadai
Jika si kecil lahir di saat kondisi keuangan keluarga tengah morat marit memang merepotkan, kondisi ini merupakan hal yang sangat menganggu kondisi psikologis seorang ibu hamil
4.      keluhan sulit tidur
Sulit tidur di malam hari dapat membuat kondisi ibu hamil menurun, konsentrasi berkurang, mudah lelah, badan terasa pegal, tidak mood bekerja dan cenderung emosional. Keluhan tidur umumnya muncul saat usia kandungan memasuki trimester ketiga dimana janin sudah tumbuh sedemikian besar sehingga terasa menyesakkan. Ditrimester pertama, kadar hormon dalam tubuh ibu sedang mengalami perubahan drastis yang sering memunculkan keluhan muntah – muntah, sehubungan dengan itu, keluhan sulit tidur biasanya muncul karena sebab sebagai berikut :
• Stres
• Perubahan hormon
• Dihantui kecemasan
• Gangguan psikis

Cara Mengatasi Gangguan Psikologis Kehamilan
 Ibu yang sedang hamil, pasti akan mengalami berbagai macam perubahan bukan hanya perubahan secara fisik namun juga secara psikologis. Jangan heran jika ibu yang hamil tiba-tiba menangis atau marah. Ini terjadi karena adanya perubahan hormonal yang lazim dialami oleh ibu-ibu yang sedang hamil. Untuk itu ibu-ibu yang kini sedang mengandung buah hati, harus selalu menjaga kondisi psikologisnya agar tetap baik dan seimbang. Jika kondisi psikologis sang ibu baik pastinya sang ibu akan lebih tenang atau rileks saat menjalani masa-masa kehamilannya. Berikut beberapa cara yang dapat menyeimbangkan kondisi psikologis saat ibu sedang mengandung:
1.      Informasi
Carilah informasi seputar kehamilan terutama mengenai perubahan yang terjadi dalam diri ibu termasuk hal-hal yang perlu dihindari saat sedang mengandung agar janin tumbuh sehat. Pengetahuan atau informasi yang tepat akan membuat ibu merasa lebih yakin sekaligus bisa mengurangi rasa cemas yang sering muncul karena ketidaktahuan mengenai perubahan yang terjadi.
2.      Komunikasi dengan suami
Bicarakanlah perubahan yang terjadi pada diri Anda selama hamil dengan sang suami, sehingga ia juga tahu dan dapat memaklumi perubahan yang terjadi pada diri Anda. Tidak jarang jika Anda mengkomunikasikan hal ini, sang suami akan memberikan dukungan psikologis yang dibutuhkan.
3.      Rajin chek up
Periksakan kehamilan secara teratur. Cari informasi dari dokter atau bidan terpercaya mengenai kehamilan yang sekarang Anda jalani. Jangan lupa, ajaklah suami saat berkonsultasi ke dokter atau bidan.
4.      Makan Sehat
Pahami benar pengetahuan mengenai asupan makanan yang sehat bagi perkembangan janin. Hindarilah mengonsumsi bahan yang dapat membahayakan janin, seperti makanan yang mengandung zat-zat aditif, alkohol, rokok, atau obat-obatan yang tidak dianjurkan bagi ibu hamil. Jauhkan juga zat berbahaya seperti gas buang kendaraan yang mengandung timah hitam yang berbahaya bagi perkembangan kecerdasan otak janin.
5.      Jaga Penampilan
Perhatikanlah penampilan fisik dengan menjaga kebersihan dan berpakaian yang sesuai dengan kondisi badan Anda yang sedang berbadan dua. Jangan lupa untuk melakukan latihan fisik ringan, seperti berenang atau jalan kaki ringan untuk memperlancar persalinan. 6. Kurangi Kegiatan Lakukanlah penyesuaian kegiatan dengan kondisi fisik saat hamil. Memasuki masa persalinan, Anda dan suami harus sudah siap dengan berbagai perubahan yang akan terjadi setelah kelahiran sang bayi.
6.      Dengarkan Musik
Upayakan berbagai cara agar terhindar dari stres. Atasilah kecemasan maupun emosi negatif lainnya dengan mendengarkan musik lembut, belajar memusatkan perhatian, berzikir, yoga atau relaksasi lainnya.
7.      Senam Hamil
Bergabunglah dengan kelompok senam hamil sejak usia kandungan menginjak usia 5-6 bulan. Jangan lupa untuk berkonsultasi terlebih dahulu dengan dokter kandungan. Senam hamil tidak hanya bermanfaat melatih otot-otot yang diperlukan dalam proses persalinan,
melainkan juga memberi manfaat psikologis. Pertemuan sesama calon ibu biasanya diisi dengan acara berbagi pengalaman yang dapat dijadikan pelajaran positif. Melalui kegiatan itu pula secara perlahan kesiapan psikologis calon ibu dalam menghadapi persalinan menjadi semakin mantap.
8.      Latihan Pernafasan
 Lakukanlah latihan relaksasi dan latihan pernapasan secara teratur. Latihan ini bermanfaat untuk ketenangan dan kenyamanan sehingga kondisi psikologis bisa lebih stabil.








PENUTUP

3.1 Kesimpulan
1.  Ada berbagai macam depresi/ gangguan psikologi yang bisa terjadi pada masa kehamilan yaitu:
• Hamil yang tidak diinginkan
• Hamil Dengan Janin Mati
• Hamil dengan Keteregantungan Obat
• Hamil diluar Nikah
 • Pseudosiesis
 • Keguguran
• Kemandulan
2. Adapun faktor yang mengakibatkan gangguan psikologi pada masa kehamilan antara lain sebagai berikut:
 • Sudah punya banyak anak
• Khawatir berubah penampilan
• Kemampuan finansial dirasa tidak memadai
• keluhan sulit tidur
3.Cara mengatasi gangguan psikologis pada kehamilan yaitu mengurangi stress, mengkomunikasikan perasaan terhadap pasangan, memberikan support dari pihak keluarga, periksakan kehamilan secara teratur, Makan Sehat, Jaga Penampilan, Kurangi Kegiatan, Dengarkan Musik, Senam Hamil, Latihan Pernafasan, dll.

3.2 Saran
1. Mencari informasi seputar kehamilan, perubahan yang terjadi dalam diri ibu dan hal – hal yang perlu di hindari agar janin tumbuh sehat.
2. Bicarakanlah perubahan selama kehamilan dengan suami, sehingga ia juga tahu serta di harapkan bisa berempati dan mampu memberi dukungan psikologis yang di butuhkan
 3.  Periksa kehamilan secara teratur
4. Perhatikan penampilan fisik dengan menjaga kebersihan, melakukan latihan fisik ringan.
5. Upayakan dengan berbagai cara agar tehindar dari stres.
DAFTAR PUSTAKA

Anonim, (Online)
            (http://makalah-untuk-bidan.blogspot.com/2008/05/.Keguguran.html, diakses 14 Maret  2012)

Anonim, (Online)
            (http://makalah-untuk-bidan.blogspot.com/2008/05/.kehamilan-ketergantungan-obat.html, diakses 14 Maret  2012)

Anonim, (Online)
            (http://makalah-untuk-bidan.blogspot.com/2008/05/. Hamil-yang-tidak-diinginkan.html, diakses 14 Maret  2012)

Anonim, (Online)

Azhari, 2002, Psikologi Kehamilan. (Online)
(http://digilib.unsri.ac.id/download/kehamilan-janin-mati.pdf, diakses 14  Maret  2012)

Medicastore. 2010. Kehamilan. (Online)
            (http://Medicastore.com/2010/01/02/Pregnancy,html diakses 14 Maret  2012)